Menonton film adalah salah satu kegiatan yang paling mengasyikkan. Selain sebagai hiburan, menonton film juga dapat memberikan wawasan baru, seperti wawasan tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka. Nah, film-film berikut ini memang identik dengan hantu. perjuangan bangsa kita. Lihat saja saat Anda memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus. Dengan menonton film bertema perjuangan bangsa ini, diharapkan juga dapat menyampaikan pesan moral dan suri tauladan. untuk penontonPenasaran film kemerdekaan apa saja yang diulas?
Max Havelaar
Judul lengkap film ini adalah “Max Havelaar of de Koffieveilingen der Nederlandsche handelsmaatschappij”. Atau kalau dalam bahasa Indonesia artinya Max Havelaar, Lelang Kopi Maskapai Dagang Belanda. Diproduksi pada tahun 1976 oleh Fons Rademakers. Havelaar (Peter Faber) diceritakan sebagai seorang Belanda idealis yang mencintai keluarganya. Ketika dia pergi ke Hindia Belanda (Indonesia) dia diangkat menjadi asisten residen Lebak Banten.Juga sebagai sebuah perusahaan, Havelaar memiliki rasa kemanusiaan yang luar biasa. Dia bahkan menentang pemerintahnya sendiri karena memeras penduduk asli. Sayangnya masa tinggalnya di Lebak tidak terlalu lama. Ia dibebaskan hingga akhirnya kembali ke Belanda. Film ini cukup kontroversial.Itu dilarang selama Orde Baru.
Murudeka (Merdeka) 17805
Film ini bercerita tentang perang antara Indonesia dan Jepang. Ceritanya berdasarkan kisah nyata para personel Tentara Kekaisaran Jepang yang membantu mencapai kemerdekaan Indonesia. Murudeka diatur di Indonesia selama Perang Dunia II ketika Jepang dikalahkan. Ada yang menarik dari film ini. Karena itu adalah teater perang, tentara Indonesia hadir sepenuhnya.Kemudian, judul 17805 diambil dari angka, bulan, dan dua angka terakhir tanggal 17 Agustus 2605. Tanggal ini berasal dari kalender kekaisaran Jepang. Namun, film ini tak luput dari kontroversi. Salah satu adegan yang menonjol adalah ketika seorang wanita tua mencium kaki seorang tentara Jepang saat sedang menceritakan ramalan Jayabaya. Selain itu, film ini tidak terlalu terkenal di Indonesia karena sulit untuk disebarluaskan.
Soekarno: Indonesia Merdeka
Siapa yang tidak tahu film ini. Bicara tentang bapak pendiri bangsa Indonesia. Film ini bercerita tentang perjalanan Soekarno muda. Dia berkali-kali dipenjara karena meneriakkan “kebebasan” karena dianggap sebagai penghasut dan pemberontakan terhadap pemerintah Belanda. Namun, keberaniannya tidak menghentikannya untuk sampai ke sana.Film yang dibintangi oleh Ario Bayu ini tidak hanya bercerita tentang perjuangan Soekarno untuk bangsanya. Namun nuansa drama dan romansa juga diusung. Bagaimana Soekarno Bertemu Fatmawati dan Lainnya. Sayangnya, film ini menimbulkan kontroversi di keluarganya sendiri.
Battle of Surabaya
Jika film sebelumnya cukup serius, yang satu ini sangat berbeda. Battle of Surabaya adalah film animasi 2D drama, aksi dan cerita Indonesia. Meskipun cerita dan karakternya fiksi, settingnya adalah tentang Perang Surabaya pada tahun 1945. Pemeran utama film ini adalah seorang remaja laki-laki penyemir sepatu bernama Musa. Ia juga pernah menjadi kurir pertempuran Arek-arek Suroboyo dan pejuang TKR dalam peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.Musa mengirimkan surat dan kode rahasia yang dipadukan dengan lagu-lagu Keroncong Radio Pemberontak Rakyat Indonesia. Radio ini didirikan oleh Bung Tomo. Perjuangan Musa memang tidak mudah. Ia harus kehilangan harta benda dan keluarga tercintanya. Pada saat ini, Belanda dan sekutunya datang ke Surabaya untuk ikut campur dalam kemerdekaan Indonesia.Namun, masyarakat Surabaya melawan, meski harus mengorbankan nyawa. Trailer Battle of Surabaya menerima sejumlah penghargaan antara lain Most People’s Choice Award IMTF (International Movie Trailer Festival) 2013 dan Best Foreign Animation Nominee Award pada 15th Annual Golden Trailer Awards 2014.
Inilah beberapa film sejarah yang membahas tentang indonesia , walaupun zaman sudah semakin maju kita harus mengingat sejarah karena sejarah itu penting seperti kata soekarno yaitu “JAS MERAH”” jangan sekali-kali melupakan sejarah